Dr. Bayu Prawira
Hie dilahirkan di Semarang di tahun 1966 sebagai anak bungsu dari empat
bersaudara. Pada saat umur 4 tahun ia dan keluarganya pindah ke Jakarta. Ibunya
sebagai orangtua tunggal susah payah membesarkan empat orang anaknya dengan
bekerja sebagai pegawai toko. Seringkali sang Ibu tidak mampu membayar tagihan
uang sekolah anak-anaknya yang bersekolah di sekolah swasta yang murah.
Syukurlah sang kepala sekolah menaruh perhatian khusus kepada Bayu kecil dan
kakak-kakaknya yang selalu menjadi juara kelas, sehingga ketersendatan membayar
uang sekolah tidak pernah dipersoalkan.
Bayu masuk
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di tahun 1985. Di tahun terakhir
pendidikan dokternya, ia mengalami suatu peristiwa yang membuatnya berpikir
bahwa kemampuannya sebagai seorang dokter tidak akan berdaya ketika dihadapkan
ketidakmampuan ekonomi pasien. Walaupun ia sangat menyukai profesi menjadi
dokter, ia memutuskan untuk mencari jalan lain untuk dapat menolong pasien yang
berkekurangan secara ekonomi. Ia masuk ke dunia manajemen bisnis dengan
cita-cita suatu hari akan membangun sebuah rumah sakit atau klinik yang terbuka
untuk pasien tidak mampu secara ekonomi.
Pekerjaannya
membawa Bayu ke Belanda untuk membuka perusahaan ekspor peranti keras komputer
ke Eropa. Sambil bekerja, Bayu meneruskan pendidikan S-2 di bidang bisnis di
Webster University, Leiden, lulus dengan gelar MBA di tahun 1995.
Sekembalinya ke
Indonesia, Bayu mulai mengajar sebagai dosen di program MMUI di awal tahun
1997, dan kemudian mengajar di berbagai program MM di universitas lain seperti
Pelita Harapan, Binus, IPMI Business School, dan lainnya.
Makin lama Bayu
makin menyadari bahwa kunci untuk menolong ekonomi masyarakat adalah dengan
melalui pendidikan. Melalui pengalaman hidup keluarganya, ia sadar bahwa karena
pendidikan lah ia dan keluarganya akhirnya bisa ke luar dari jurang kemiskinan
yang dialaminya saat ia kecil. Oleh karena itu ia berpikir keras bagaimana
membuat pendidikan menjadi lebih terjangkau dan lebih berkualitas bagi
masyarakat Indonesia berkemampuan ekonomi lemah. Ia berharap buah pemikirannya
ini bisa menjadi awal bagi kebangkitan kualitas pendidikan yang bisa mengangkat
kemajuan ekonomi bangsa Indonesia.
Saat ini Bayu
adalah Ketua di Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti, serta Executive
Director di perusahaan konsultan manajemen Intellectual Business Community.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPak Bayu Hie, tolong dong diterbitkan buku tentang " Strategic for Accounting, Kasus : Perusahaan di Indonesia ". Terimakasih.
BalasHapusBro Bayu... apa komentar anda tentang penggunaan buzzer di sosmed utk memecah belah bangsa...
BalasHapus